Pemerintah telah menetapkan harga BBM naik menjadi Rp 6.500 per liter untuk premium dan Rp 5.500 per liter untuk solar. Sekaligus dibarengi dengan demo BBM di mana-mana, pemerintah tetap bersikukuh dengan keputusannya. Efek kenaikan ini telah memicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebelumnya. Dan, inflasi ini memang terjadi dalam setiap kenaikan BBM, termasuk saat BBM naik 2013.
Untuk sejenak mari tengok kenaikan BBM yang dilakukan oleh masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam 10 tahun rezimnya, SBY telah menaikkan BBM sebanyak enam kali. Saat SBY memimpin, kenaikan BBM dimulai pada 1 Maret 2005 dengan harga premium Rp 2.400 per liter dan solar Rp 2.100 per liter. Enam bulan kemudian, tepatnya 1 Oktober 2005, kembali harga BBM naik menjadi Rp 4.500 per iter untuk premium dan Rp 4.300 per liter.
Harga BBM sempat naik sampai level Rp 6.000 per liter untuk premium dan Rp 5.500 per liter untuk solar pada 24 Mei 2008. Namun SBY menurunkan harga tersebut pada 1 Desember 2008 sehingga harga premium Rp 5.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Harga tersebut pun masih dikoreksi kembali. Pada 15 Desember 2008 harga premium turun lagi menjadi Rp 5.000 per lter dan solar Rp 4.800 seiring dengan terkoreksinya harga minyak dunia.
Lagi-lagi, pada 26 November 2012, harga BBM turun kembali. Namun penurunan hanya terjadi pada premium yang dijual dengan harga Rp 4.500 per liter. Sementara untuk solar dibanderol naik Rp 200 menjadi Rp 5.000 per liter.
Kenaikan BBM 2013 adalah angka tertinggi untuk kenaikan jenis premium di era SBY. Sementara untuk solar, harga yang dijual sekarang sama dengan harga pada pertengahan hingga akhir 2008.
0 komentar:
Post a Comment